Jawapos: Sampah Popok Merusak Bengawan

Seperti dilansir dari https://radar.jawapos.com/radarbojonegoro/read/2018/06/26/82986/sampah-popok-merusak-bengawan bahwa sampah popok sangatlah merusak Bengawan.

Selain berita di atas, tentunya banyak fakta terkait kesehatan tentang penggunaan popok.

Berikut fakta tentang penggunaan popok sekali pakai (pospak):

Pemerintah Gagal Kendalikan Banjir Popok di Brantas Ancam Ekosistem dan Kesehatan Bahan baku penyusun popok 100% adalah bahan berbahaya dan beracun (B3), SAP menyusun 42% pospak bahan kimia berbentuj serbuk ini akan berubah menjadi Gel penyerap cairan dengan kemampuan hingga 200x, selain menurunkan kelembapan kulit senyawa B3 ini jika terurai dialam akan menjadi mikroplastik & microbeads yang mencemari ekosistem dan biota perairan.

Penggunaan popok sekali Pakai (pospak) seolah tidak tergantikan lagi, ibu-ibu dengan bayi dibawah tiga tahun sangat bergantung pada Pospak. Brigade Evakuasi Popok (BEP) melakukan survey kepada 700 orang ibu-ibu yang tinggal di kawasan Urban atau perumahan dan dikawasan pinggiran kota (Sub Urban). Dari Survey ini menunjukkan 92,8% ibu-ibu di kawasan perumahan lebih merasa nyaman dan dimudahkan jika menggunakan Pospak, namun perilaku ibu-ibu dalam membuang popoknya masih kurang memperhatikan aspek keamanan lingkungan karena tanpa membersihkan dulu kotoran yang menempel di pospak sebelum dibuang (85%).


Dari table diatas menunjukkan bahwa merk favorit yang banyak digunakan adalah Mamy Poko, selain mudah didapatkan di warung dan supermarket merk produksi PT Unicharm Jepang ini harganya Murah. PT Unicharm saat ini menguasahi 60% pasar pospak di Jawa Timur dengan produksi 9 juta pospak tiap hari disusul Merk Sweety produksi PT Softex yang lokasi pabriknya ada di Sidoarjo.

Sungai Tempat Buang Popok

Berbeda dengan perilaku masyarakat di perumahan yang membuang sampah pospaknya ke tempat sampah, sebagian besar (62,5%) masyarakat di kawasan pinggiran masih membuang sampak pospak ke sungai. Padahal air sungai di Surabaya masih menjadi bahan baku utama PDAM Gresik, Surabaya dan Sidoarjo. Dalam survey pada Juli 2017 mengacu pada data BPS 2013 menunjukkan jika jumlah bayi di sepanjang aliran Brantas berjumlah 750.000 bayi sedangkan survey pemakaian pospak menunjukka rata-rata 4 pospak/bayi/hari maka setiap hari ada 3 juta sampah popok yang dibuang ke media lingkungan, maka hamper 1,5 Juta sampah pospak dibuang dialiran sungai, selain adanya mitos suleten, masyarakat juga tidak mengetahui
bahaya kesehatan dan dampak lingkungan sampah pospak.

Sampah Bahan Berbahaya dan Beracun

70% lebih masyarakat pengguna Pospak tidak mengetahui dampak lingkungan dan dampakkesehatan pospak. Dampak kesehatan pospak terdeteksi Dalam Survey BEP menemukan 4 kasus sunat dini karena gangguan yang disebabkan pemakaian popok yang lama tidak diganti, dalam alat kelamin balita terdapat kotoran yang menyumbat saluran kencing, sehingga ahli kesehatan menyarankan agar balita di sunat lebih dini. Hingga saat ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) masih merumuskan design dan standar pospak yang ramah lingkungan. Dalam investigasi BEP ditemukan bahwa bahan baku popok 99% adalah bahan berbahaya dan beracun yang memiliki dampak serius pada kesehatan dan lingkungan hidup. KLHK memasukkan sampah popok dalam kategori sampah Bahan Berbahaya dan Beracun.

Sejak Juli 2017 BEP sudah memberikan himbauan kepada kantor Staf Presiden, KLHK, DLH Propinsi Jatim, DLH Kota/Kabupaten yang dialiri Brantas. Himbauan ini tidak mendapatkan respon serius karena hingga April 2018 Tim Evakuasi BEP masih menemukan timbulan sampah Pospak di Jembatan Karangpilang, kali Pelayaran, beberapa jembatan di Kabupaten/Kota Kediri, Jembatan di Kota/kabupaten Malang dan di wilayah Sidoarjo. KLHK dan gubernur Lamban menangani serangan sampah pospak, pemerintah seperti pemadam kebakaran hanya bereaksi saat ada kebakaran, tidak ada upaya preventif dan edukasi kepada
pemakai pospak dan tekanan kepada produsen pospak sehingga Sungai-sungai di Jatim masih dibanjiri Sampah Popok bayi. Tabel diatas menunjukkan bahwa bahan penyusun Pospak adalah bahan beracun berbahaya yang memiliki dampak serius bagi kesehatam balita dan kelestarian sumber-sumber air. BEP mengajak Masyarakat untuk terlibat untuk mengurangi pemakaian pospak dan menggunakan popok kain yang lebih aman bagi kesehatan dan lingkungan, karena pemerintah tidak bisa diandalkan.

Info pemesanan popok yang ramah lingkungan bisa menggunakan clodi murah kirim pesan melalui SMSM/Telp/WA ke nomor 08112999400 atau klik link berikut s.id/pekanita bunda, semoga sehat selalu 😀

NB: Info pembalut sehat , pembalut cuci ulang bisa lihat disini: pembalut kain

Share This:

Leave A Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *